Diberdayakan oleh Blogger.
 
Sabtu, 14 Januari 2012

Pasal 5: Keutamaan sahabat dan yang wajib diyakini tentang mereka serta madzhab ahlus sunnah dalam peristiwa yang terjadi di antara mereka

0 komentar
A. Yang dimaksud Sahabat yang dan Wajib diyakini tentang mereka
Sahabat adalah bentuk jama' dari shahabi: orang yang bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beriman kepadanya dan meninggal dalam keadaan demikian.

Yang wajib diyakini tentang mereka: bahwa para sahabat adalah sebaik-baik umat dan generasi, karena mereka terlebih dahulu beriman, menemani Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, berjihad bersama beliau, dan membawa serta menyampaikan syari'at kepada orang-orang sesudah mereka.

Allah memuji mereka dalam firmannya:

  • QS At-Taubah:100
  • QS Al-Fath:29
  • QS Al-Hasyr:8-9
Sifat-sifat lain yang diberikan Allah kepada mereka adalah:
  1. Mereka saling berkasih sayang diantara mereka dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir
  2. Mereka adalah orang-orang yang banyak ruku' dan sujud
  3. Mereka adalah orang-orang yang baik dan bersih hatinya
  4. Mereka adalah orang-orang yang dikenal dengan keta'atan dan keimanannya
  5. Allah memilih mereka untuk menjadi sahabat NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam hingga menjadi marah musuh-musuhnya dari orang-orang kafir
Allah juga menyebutkan bahwa:
  • Kaum Muhajirin meinggalkan kampung halaman dan harta benda mereka karena Allah, untuk menolong agamaNya serta untuk mencari anugerah dan keridhaanNya
  • Kaum Anshar adalah penduduk Darul Hijrah (kampung tempat hijrah), kaum yang beriman dan terpercaya, cinta kepada saudara-saudara mereka dari kalangan Muhajirin, lebih mengutamakan mereka daripada diri mereka sendiri serta hati mereka bersih dari sifat kikir, sehingga mereka menjadi orang-orang yang beruntung
Sahabat yang paling utama adalah Khulafa' Rasyidin yang empat:
  1. Abu Bakar
  2. Umar
  3. Ustman
  4. Ali
Selanjutnya 6 sahabat lain dari 10 sahabat yang dikabarkan pasti masuk Surga bersama mereka:
  1. Thalhah
  2. Zubari
  3. Abdurrahman bin Auf
  4. Abu Ubaidah bin Jarrah
  5. Sa'd bin Abi Waqqasg
  6. Said bin Zaid
  • Kaum muhajirin lebih utama dari kaum anshar
  • Para sahabat yang mengikuti perang Badar dan Bai'atur Ridhwan lebih utama daripada sahabat yang lain
  • Sahabat yang masuk Islam sebelum dibebaskannya kota Makkah dan ikut berperang (jihad) lebih utama daripada sahabat yang masuk Islam setelah pembebasan kota Makkah
B. Madzhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam hal peperangan dan fitnah yang terjadi diantara para sababat
Ada 2 kaidah penting:

1. Ahlus Sunnah wal Jama'ah bersikap diam terhadap apa yang terjadi diantara para sahabat serta tidak membahasnya. Sebab jalan yang selamat dalam menyikapi hal seperti ini adalah diam seraya berkata:
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (Al-Hasyr:10)

2. Menjawab berbagai atsar yang diriwayatkan tentang kejelekan para sahabat melalui beberapa argumen:
  • Sesungguhnya diantara atsar tersebut terdapat atsar yang didustakan dan diada-adakan oleh musuh-musuh mereka untuk memperburuk nama baik mereka.
  • Sesungguhnya diantara atsar tersebut ada yang telah ditambah, dikurangi maupun diubah dari aslinya, sehingga didalamnya terdapat kedustaan. Atsar tersebut telah diubah, karena itu tidak perlu diperhitungkan.
  • Diantara atsar shahih mengenai hal tersebut, yang jumlahnya sedikit, sesungguhnya mereka dalam hal tersebut bisa dimaklumi karena ada dua kemungkinan. Yakni sebagai mujtahid yang benar atau sebagai mujtahid yang salah.

    Sabda Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam:
    "Jika seorang hakim berijtihad dan benar maka dia memperoleh dua pahala. Jika ia berijtihad dan salah maka ia memperoleh satu pahala." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Amr bin Al-Ash radhiallahu anhu)
  • Sesungguhnya mereka adalah manusia biasa. Karena itu adalah wajar jika salah seorang mereka bersalah, sebab mereka tidak suci dari dosa, sebagai pribadi-pribadi, akan tetapi apa yang terjadi diantara mereka telah banyak peleburnya:
    1) Bisa jadi ia telah bertaubat daripadanya, dan taubat itu menghapus kejelekan betapapun kejelekan itu adanya

    2) Bahwasanya mereka memiliki keutamaan dan anugerah yang mewajibkan diampuninya dosa yang mereka lakukan, jika itu memang ada, disamping itu mereka adalah sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berjihad bersama beliau.
    Firman Allah dalam QS Al-hud:114
    3) Bahwasanya kebaikan mereka itu dilipatkan lebih banyak dari selain mereka, bahkan tak seorangpun yang menyamai keutamaan mereka.

Leave a Reply

 
Mujahidin Indonesia © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here