A. SIHIR
- secara bahasa: sesuatu yang halus dan lembut sebabnya
- menurut syari'at: sihir adalah "azimah", ruqyah, buhulan (tali), ucapan, obat-obatan dan asap
Sihir masuk dalam sihir dari dua sisi:1.
Karena didalamnya terdapat "istikhdam" (meminta pelayanan) dari
syaithan-syaithan serta ketergantungan dan kedekatannya dengan mereka
melalui sesuatu yang mereka cintai agar syaithan-syaithan itu memberikan
pelayanan kepada tukang sihir
(QS Al-Baqarah (2):102)
Artinya:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman , padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan
Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan, sebab itu janganlah kamu
kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang dengan isterinya. Dan
mereka itu tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun,
kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak
memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya dengan sihir
itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan
mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
2. Didalamnya terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan berserikat dengan Allah dalam hal itu
B. PERDUKUNAN DAN PERAMALAN
(QS As-Syu’ara (26):221-223)
Artinya:
"Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu
turun? (221). Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak
dosa (222). Mereka menghadapkan pendengaran itu dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang pendusta (223).
Sabtu, 14 Januari 2012
Pasal 2. Sihir, Perdukunan dan Peramalan
Categories :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)